Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

EkBis    
 
Kwik Kian Gie
Kwik Kian Gie: Iklan Tentang UU No. 22 / 2001 di Kompas Itu Iklan Kaleng
Tuesday 11 Sep 2012 14:43:58

Kwik Kian Gie (Foto: Ist)
JAKARTA, Berita HUKUM - Siang ini, Selasa (11/09), Dewan Pers kedatangan tamu. Tamu tersebut, yaitu Kurtubi, Kwik Kian Gie, dan Sri Edi Swasono. Mereka mendatangi Dewan Pers untuk mengadukan iklan soal UU Migas.

Dalam kurun waktu tiga kali, 9, 17, dan 27 Agustus kemarin, Kompas mengeluarkan iklan yang tidak jelas sumber dan faktanya.

Mereka mengadukan adanya iklan yang tidak etis dan tidak sesuai aturan, sehingga dapat menyesatkan publik. Kwik menyatakan, iklan seperti itu merupakan iklan kaleng.

“Iklan tentang UU No. 22 / 2001 tentang Migas di Kompas itu jelas iklan kaleng. Di sana sama sekali tidak disebutkan jati diri pemasang iklan. Surat saya ke Pemimpin Redaksi Kompas yang di antaranya mempertanyakan boleh - tidaknya memuat iklan yang tidak jelas identitas pemasangnya, sama sekali tidak mendapat tanggapan”, papar Kwik kepada pewarta, yang mengadu ke Dewan Pers.

Mereka menyatakan bahwa iklan seperti itu pembohongan publik, karena menyesatkan dan pemutarbalikan fakta.(bhc/frd)


 
Berita Terkait Kwik Kian Gie
 
Kwik Kian Gie: Pemimpin Indonesia Berjiwa 'Budak'!
 
Kwik Sebut Jokowi Sudah Terbukti Langgar Konsititusi
 
Lewat Kwik Kian Gie, KPK Selidiki BLBI
 
Menteri Era Megawati Diperiksa KPK
 
Kwik Kian Gie: Iklan Tentang UU No. 22 / 2001 di Kompas Itu Iklan Kaleng
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]